Senin, 02 Januari 2017

Kritik Seni - TIRAI DIBALIK SUATU PEMENTASAN

         Indahnya hamparan langit biru ditemani oleh hembusan angin cukup menyelimuti suasana pementasan pagelaran seni di SMA Negeri 10 Samarinda. Dimana setiap pementasannya selalu membawa sebuah cerita unik yang sangat bersejarah. Mereka berani merancang sedemikian ramai dan penuh keceriaan serta menyajikan situasi yang berbau mistis oleh kehadiran para roh yang ada dalam pementasann teater dengan judul “Punahnya Suku Dayak Punan Segah”. Tidak hanya itu, mereka juga menyiapkan dua buah tarian, yaitu tarian yang berasal dari pesisir yang merupakan tarian pergaulan yang dinamakan “Tari Jepen Tidung Bedangan” dan tarian khas suku Dayak Kenyah yang bernama “Tari Enggang Punan Segah” dimana tarian tersebut yakni merupakan sebuah tarian yang termasuk dalam pemeranan teater mereka.
       Sebagai pengawalan yang baik untuk membuka tirai pagelaran seni mereka dengan tarian khas dari daerah Tidung, yaitu Tari Jepen Tidung Bedangan. Dengan konsep tarian riang gembira menimbulkan kesan bahagia bagi setiap pemainnya. Semarak sorak sorai penonton juga ikut memeriahkan penampilan tersebut. Penampilan mereka pun akan terlihat lebih estetis jika para pemainnya dapat menjaga konsistensi ekspresi sesuai cerita yang telah dibuat. Namun dengan kostum yang cukup menarik membuat kekurangan mereka sedikit tertutupi.
   Dari beberapa adegan yang telah disajikan cukup mengantarkan para penonton untuk mengetahui jalan cerita dari taria tersebut. Begitu dilihat nampak ternyata beberapa penari yang saling melirik dan ragu akan gerakan yang mereka tampilkan sehingga juga mempengaruhi kekompakan tiap-tiap penari. Dengan urutan pola yang terlihat seimbang kiranya sangat cukup menambah pesona penampilan seni mereka.
        Disamping itu hadir pula penampilan dari sekelompok pemain teater yang berjudul Punahnya Suku Dayak Punan Segah. Mereka memiliki watak tersendiri dengan tokoh yang mereka perankan sedemikian baik dan menawan bagi penikmatnya. Dengan artikulasi serta intonasi yang mungkin dapat lebih diperdalam sekiranya dapat menambah kharisma pementasan mereka kali ini. Sistem penguasaan panggung terutama bloking juga sangat disayangkan disini.
    Adanya pepohonan, pangan serta benda-benda pendukung lainnya cukup memberikan makna tersendiri bagi para penikmatnya. Properti  pendukung tersebut dikreasikan dengan penuh keindahan dan tak jauh dari nilai-nilai kesenian. Hal itu kiranya juga sebagai bumbu keberhasilan dari teater ini sehingga membuat pemeranan teater ini lebih hidup, ditambah lagi dengan perpaduan kostum yang cukup unik, kreatif dan menarik membuat panitia yang berada di backstage terlihat sangat gigih dan tekun dalam membangun suasana saat pementasan mereka.
Sangat disayangkan, salah seorang tokoh dalam pemeranan teater ini kurang memaksimalkan watak penokohannya. Penokohan yang cukup baik dan bersahaja sebagai kepala suku adat. Dan jika permainan gerakan tubuh dengan artikulasi dan intonasi lebih dikombinasikan secara mendalam, maka akan lebih meyakinkan penghujung penonton yang terdiam bahwa dia adalah seorang kepala suku adat.
Namun dengan menyajikan tarian yang berjudul Tarian Enggang Punan Segah ditengah-tengah pementasan teater, sangat menambah nilai estetis dalam pementasan mereka. Suasana pementasan menjadi lebih hidup dan terdengar ricuh sorakan para penonton yang menanti kejutan selanjutnya. Ya, teater yang dikemas dengan beberapa kejutan yang bagi para penonton  cukup membuat tingkat kejenuhan semakin menurun. Ditambah lagi dengan kekompakan yg berhasil dicapai oleh para penarinya.
Aplikasi koreografer yang menyandingkan penari wanita dengan pria cukup menampakkan kekhasan suku dayak. Namun akan lebih baik jika eksplorasi gerakan yang disajikan untuk penari pria lebih memadukan dengan  gerakan perang antarpria khas suku dayak. Sehingga hal itu akan lebih menghidupkan suasana tarian mereka dan membuat penampilan mereka lebih bermakna dan menghibur para penonton.
Untuk kali ini, menurut saya pementasan tersebut sangat mengesankan. Dengan berbagai perpaduan-perpaduan menarik serta kejutan yang dikemas sebaik mungkin sehingga membuat penonton terkesima. Ditambah lagi dengan kerja keras serta tetesan keringat Tim Produksi yang tak kunjung patah semangat hingga akhir puncak pementasan. Tak ada pementasan yang sempurna, namun kesalahan adalah bumbu kesuksesan dari suatu pementasan serta pengalaman juga adalah ilmu termahal dan hanya orang tertentu yang mendapatkannya. Sekian dan semoga sukses kedepannya. SALAM BUDAYA..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar