Menanti hembusan angin yang mendesah hingga hembusan-hembusan itu berkumpul menjadi sebuuah melodi indah yang memerdukan suasana hati. Aku disini hanya bersama dengan sebuah pena dan secarik kertas. Satu hal yang aku inginkan saat ini, memberitahu dunia bahwa aku ada, terutama agar kedua orang tuaku menemukanku. Aku tahu mereka menyayangiku, mereka selalu ingin tahu keberadaanku, dan aku yakin kami kini sedang memandang barisan bintang yang sama. Menyaksikan bagaimana langit terpenuhi dengan melodi-melodi dan ramai dengan suara-suara indah, dimana mereka saling menata diri satu sama lain. Ya! Dengarlah, resapi dengan baik.
Belajar atau mempelajari tidak hanya dengan ssetumpuk buku dan beberapa baris teori mutlak. Terkadang hal yang kita inginkan telah mengelilingi kita tanpa kita menyadarinya. Sadarlah! Semua telah ada didekatmu. Mereka datang dan akan mengajarimu tanpa kamu harus membuka buku. Pelajari mereka dengan pendengaran yang baik, buat mereka seakan benar-benar ada didekatmu. Dengarkanlah apa yang mereka katakan, resapi dengan baik.
Aku adalah seorang anak berusia 12 tahun. Aku hidup dan dibesarkan di sebuah panti asuhan. Ketika aku mulai menginjak usia 10 tahun, aku sudah mulai bertanya-tanya siapa ayah dan ibuku, mengapa aku ada disini. Namun semua pertanyaan itu seakan lenyap dimakan oleh waktu. Semua diam saat pertanyaan-pertanyaanku itu muncul. Aku yakin, pasti ada yang mereka sembunyikan. Hingga sampai saat ini aku hanya menyakini satu hal, bahwa kedua orang tuaku masih ada dan aku masih dapat berkomunikasi dengan mereka. Ya, hanya dengan alunan musik.
Mungkin kebanyakan orang menganggapku aneh bahkan gila. Tapi, inilah aku dan duniaku! Aku sangat menyukai setiap alunan nada, meskipun abstrak. Musik, ya, musik adalah hidupku! Hidupku tak pernah hampa, musik selalu ada di sekelilingku. Aku bisa mendengar dan menyatukan mereka dalam pikiran dan pendengaranku. Musik yang kudengar bukanlah musik yang hanya berasal dari sebuah atau beberapa alat musik saja, namun angin pun mampu menjadi salah satu nada pengganti.
Diusiaku yang masih tergolong muda, aku telah berhasil memasuki sebuah universitas ternama jurusan musik. Tak lama aku belajar disana, tiba-tiba ibu rektor memanggilku. Beliau mengajakku untuk ikut dalam meeting bersama pejabat tinggi universitas lainnya. Dengan penuh rasa penasaran, aku pun memenuhi ajakannya. Dan ...
Oh, iya, sebelumnya aku sempat kehilangan kartu namanya ketika aku telah sampai di kota. Sesaat setelah aku pergi meninggalkan panti asuhan itu. Aku hanya merasa itu bukan tempat yang cocok untukku. Sesaat sebelum kepergianku, aku telah bicara pada salah satu pengurus panti tersebut dan menceritakan apa maksudku. Lalu pengurus tersebut memberikan kartu namanya kepadaku sambil berkata "Ini kartu namaku, nak. Jika diluar sana kamu ada apa-apa, kamu bisa menghubungiku."
Sejak saat itu aku mulai bingung harus berbuat apa dan harus kemana. Hingga aku menemukan seorang anak seumuranku sedang tegak berdiri diantara teriknya sang mentari. Dengan syahdunya dia memetik dawai gitar secara perlahan menyesuaikan nada yang sedang dia kenakan. Keinginannya pastilah satu, dalam hati aku berkata "Dia melakukan itu atas dasar karena menyukai musik." Perlahan aku mulai mendekati dirinya, seakan alunan musik yang sedang dia mainkan menarik setiap langkahku untuk lebih dekat dengannya "Apa mungkin aku bisa belajar dengannya?" tiba-tiba pikiran itu terlintas.
Setelah berkenalan dengannya, kami pun semakin dekat. Aku kini tinggal dengannya dan teman-temannya di sebuah tempat dimana terdapat banyak sekali alunan musik dan tentu aku sangat menyukainya. Ditempat itu aku berusaha melupakan sejenak siapa diriku dan dimana orang tuaku. "Aku menyukai musik lebih dari makanan" hahaha itu yang telah diajarkan oleh seseorang kepadaku. Hingga kini aku mulai bersinar dimata masyarakat. Aromaku kini mulai tercium. Aku bahagia! aku yakin, dengan hal seperti ini mungkin aku dapat menemukan kedua orang tuaku! Aku tahu mereka juga menyayangi dan masih mencariku sama seperti ku saat ini.
Tiba saat pentasku malam ini yang akan disaksikan oleh ribuan penonton. Satu harapanku "Aku dapat memberikan yang terbaik untuk mereka". Dengan latihan yang cukup, meski segala rintangan sering kali menghadang. Kini, aku, DIAMOND RUSH akan memulai!!
Sesaat sebelum aku menyelesaikan tugasku di panggung, ternyata aku menemukan kedua orang tuaku. Mereka jalan terpisah, aku mengetahui hal itu karena sebelumnya mereka terpisah semenjak aku masih dalam kandungan. Dan kini mereka telah bertemu kembali tepat dihadapanku. Aku melihat mereka. Ayahku memang hebat, dia adalah seorang musisi. Ibuku adalah pemain musik terkenal. "Ayah, Ibu, aku sangat merindukan kalian. Aku hadir di atas panggung ini untuk kalian dan mereka."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar