MAKALAH
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
PASIFIK
(Pesona
Seni Fashion Batik)
DISUSUN OLEH :
FADILLAH HANA HAFIFAH
NUR ANNISA JAYANINGSIH
VIRA MUSTIKA SATYA
IRADA
SMA
NEGERI 10 SAMARINDA
KALIMANTAN
TIMUR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Semakin berkembangnya zaman,
batik mulai tidak terhiraukan lagi. Contohnya, pada zaman dahulu para tertua
masih memakai unsur batik pada pakaian atau hal lainnya. Namun sekarang dapat
kita lihat, budaya barat mulai menelan budaya bangsa ini. Banyak masyarakat
dari kita malah ikut terlena dalam budaya barat. Maka dari itu kami sebagai
pelajar Indonesia akan terus berusaha melestarikan unsur-unsur batik. Kami akan
membuat suatu prakarya yang mungkin sudah sering dibuat namun jarang dipakai di
keseharian. Dengan menjadikan batik sebagai pakaian yang lebih modis di
kalangan para pelajar maupun guru atau seluruh lapisan masyarakat.
- Tujuan
Mengeksistensikan unsur batik
Indonesia pada lingkup internasional adalah tujuan utama kami dalam pengerjaan
prakarya ini. Dengan prakarya ini, kami mengharapkan agar nilai-nilai kebaikan
pada suatu unsur batik dapat tersampaikan lagi. Tidak dengan cara mempelajari
sebuah teori belaka, namun dengan mengaplikasikannya langsung, secara nyata
tanpa ada sebuah penundaan. Tentunya kami juga ingin budaya batik bangsa ini
semakin dikenal oleh dunia, bahkan hingga mendapat sebuah penghargaan dari
negara lain.
- Manfaat
Tentunya ada berbagai macam
manfaat dari prakarya yang dibuat ini. Salah satunya adalah untuk menambah
wawasan mengenai batik dan untuk memenuhi kebutuhan sandang yang dapat
melindungi tubuh. Kita juga ingin nilai-nilai kebaikan pada unsur lekukan batik
ini sampai ke nurani di seluruh lapisan masyarakat. Kami juga akan merasa
senang jika nantinya masyarakat yang melihat karya kami, telah berhasil memetik
makna dibalik unsur batik ini.
BAB II
CARA KERJA
- Alat dan Bahan
Bahan:
1. Kain
Batik
2. Kain
Polos
Alat:
1. Mesin
jahit
2. Jarum
3. Benang
4. Gunting
5. Pensil
6. Meteran
pakaian
7. Kertas
(desain pakaian)
- Langkah-Langkah:
1. Mendesain
pakaian
2. Membeli
kain batik dan kain polos
3. Memberikannya
pada penjahit
4. Selesai
- Kendala dan Hambatan
Kenadala dan hambatan kami
terletak pada unsur desain, biaya dan penjahit, sehingga kami harus terjun
langsung untuk mencari referensi-referensi yang tidak merugikan salah satu
pihak.
Terutama pada proses mendesain,
itu sangatlah tidak mudah bagi kami. Kami harus memadukan inspirasi
masing-masing agar dapat menjadi tiga desain yang memiliki sentuhan estetis.
Dalam proses ini referensi juga sangat membantu, namun dari referensi-referensi
tersebut kami harus membongkar ulang atau menambah ulang agar tidak ada unsur
menyalin karya orang lain.
Kami pun harus membagi waktu
dalam pembuatan prakarya ini, mendiskusikan dengan teman sekelompok, mencari
ide atau inspirasi yang mungkin belum ditemukan. Kami juga memodifikasikan
serta memadukan beberapa unsur dari beberapa referensi lain. Tentu waktu adalah
faktor utama yang harus kami perhatikan dalam proses pembuatan prakarya kami.
Adanya perselisihan pendapat,
rasa malas, amarah, serta individualisme semua seakan ikut beriringan dengan
proses prakarya kami. Namun dengan usaha keras kami, akhirnya semua dapat kami
lalui bersama. Adanya hal tersebut yang membuat kami dapat berpikir lebih
dewasa, mental yang juga terlatih.
- Tempat dan Waktu
Kami bertempat tidak tetap atau
bisa dibilang berpindah-pindah. Hal itu kami lakukan agar prakarya kami tidak
hanya sebuah prakarya tugas. Namun dapat menghasilkan senyuman bangga dari
orang yang melihat prakarya kami tersebut. Biasanya saat berdiskusi, kami
lakukan disekolah. Namun saat memulai proses, kami mulai dari pencarian kain
batik di beberapa toko atau bahkan kain perca batik dari penjahit.
Setelah mendapatkan kain, kami
langsung membawanya ke penjahit.
Disana kami menjahitkan kain yang telah kami desain sebelumnya. Waktu yang
terpakai cukup lama. Mungkin memerlukan waktu sekitar kurang lebih seminggu
pada proses penjahitan. Hal itu dikarenakan desain yang lumayan rumit serta
banyaknya konsumen lain yang telah lebih dulu menjahitkan pakaian pada penjahit
tersebut.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
- Hasil
Dilihat dari
hasil praktikum secara langsung, kami dapat mengetahui bahwa suatu kreasi karya
akan tetap indah jika dipadukan dengan motif kain batik. Batik disini tidak
hanya sebagai penambah bagian pinggiran saja, atau bahkan ada yang hanya
sebagai bros penghias. Batik disini kami buat menjadi semenarik mungkin. Hingga
motif kain batik itu sendiri telah memiliki nilai estetis. Dengan adanya prakarya
kami ini, tentu tidak menurunkan minat para pemakai motif kain batik dan bahkan
dapat mengundang berbagai lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi juga.
Motif kain bartik bukan hanya motif yang dikenal kuno, kolot dan lain
sebagainya. Melainkan sebagai penambah keindahan, terlebih bagi pemakainya.
- Pembahasan
Sejarah Batik Kalimantan
Pada pempuatan prakarya kami ini, kami menggunakan
motif kain Batik Kalimantan. Berdasarkan sejarahnya yang mengatakan bahwa Batik
Kalimantan pertama kali dibuat tatkala Patih Lambung Mangkurat bertapa selama
40 hari 40 malam di atas rakit balarut banyu. Menjelang akhir tapanya, rakit
tersebut tiba di daerah Rantau Kota Bagantung. Tiba-tiba, dari seonggok buih di
hadapannya, terdengar suara seorang wanita. Wanita yang kemudian dipastikan
sebagai Putri Junjung Buih, yang kelak menjadi Raja di Banua ini.
Namun, sang Putri baru akan muncul ke permukaan jika
syarat-syarat yang diminta dipenuhi yaitu sebuah Istana Batung beserta dengan
kain yang harus selesai dibuat dalam satu hari. Kain itu pun bukan kain
sembarangan melainkan kain yang ditenun dan dicalap (diwarnai) oleh 40 orang
putri dengan motif wadi atau padiwaringin. Dari situlah Kain Calapan/Sasirangan
atau Batik Kalimantan pertama
kali dibuat.
Bahan-bahan Pembuat Batik Kalimantan
Bahan utama Batik
Kalimantan yang banyak digunakan adalah kain dari serat kapas
(katun). Karena, pembuatan kain celup ikat masih sejalan dengan proses celup
rintang lainnya seperti halnya batik dan tekstil adat. Saat ini, pengembangan
bahan baku sudah cukup meningkat dengan penganekaragaman bahan baku non kapas;
seperti polyester, rayon, sutera, dan lain-lain.
Corak atau Motif Batik Kalimantan
Corak atau motif batik Kalimantan diperoleh dari
teknik penjahitan dan ikatan, yang ditentukan oleh beberapa faktor. Selain dari
komposisi warna dan efek yang timbul, juga dari jenis benang atau jenis bahan
pengikat.
Dengan mengkombinasikan motif dan corak asli yang satu dengan yang lainnya, maka Sasirangan makin menarik dan kelihatan modern. Selain itu, motif-motif tersebut dimodifikasi oleh para pengrajin, sehingga dapat menciptakan motif yang sangat indah dan modern namun tidak meninggalkan ciri khasnya.
Dengan mengkombinasikan motif dan corak asli yang satu dengan yang lainnya, maka Sasirangan makin menarik dan kelihatan modern. Selain itu, motif-motif tersebut dimodifikasi oleh para pengrajin, sehingga dapat menciptakan motif yang sangat indah dan modern namun tidak meninggalkan ciri khasnya.
BAB IV
PENUTUPAN
- Kesimpulan
Berdasarkan tahapan atau proses
yang telah kami lalui, terdapat banyak sisi-sisi positif yang dapat kita ambil.
Perjalanan pembuatan prakarya yang tidak sebentar ini membantu kita mengajarkan
pada kesabaran. Dengan rasa sabar kita pasti dapat mencapai tujuan kita dengan
lancar. Begitu juga dengan ajaran mental yang mengharuskan kita kuat dalam
melangkah dari tahap pertama sampai ke tahap selanjutnya.
Melalui pembuatan prakarya inilah
kita dapat belajar, bagaimana susahnya, bagaimana rumitnya saat seseorang
membuat sebuah karya. Maka dari itu alangkah baiknya kita menghargai karya
siapa pun. Dengan cara tidak menjiplaknya atau mengambil alih nama pembuatnya.
Mencapai suatu tujuan atau impian
tidak hanya memerlukan tenaga serta bayangan saja. Melainkan sebuah usaha yang
maksimal serta diiringi dengan doa secara terus menerus.
- Saran
Dalam pembuatan prakarya
dalam bentuk apa pun itu, alangkah baiknya jika kita memulainya dengan diskusi
(jika berkelompok). Karena dengan hasil diskusi itu tentu kita dapat mengetahui
dimana letak kekurangan prakarya yang kita buat dan hasilnya juga dapat lebih
memuaskan. Suatu prakarya akan bernilai, jika kita membuatnya sendiri tanpa
hasil salinan dari karya orang lain. Jadi, banggalah dengan karyamu!
Daftar Pustaka